Senin, 23 Juni 2014



KOTA – Fasilitas gedung sekolah luar biasa (SLB) yang ada di Sampang sangat minim. Sampai saat ini, baru ada 2 SLB yang disediakan bagi anak yang memiliki keterbatasan mental serta fisik tersebut. Kedua SLB itu dibangun di Kecamatan Kota Sampang dan Kecamatan Banyuates. Berdasar data yang dihimpun Jawa Pos Radar MadtIra. SLB yang ada di Kecamatan Kota Sampang saat in menampung 74 murid dari berbagai jenjang pendidikan.
Rinciannya, mulai dari jenjang TKLB, SDLB, SMPLB hingga sarana. Sementara jumlah murid yang mengenyam pendidikan di SDLB Banyuates totalnya mencapai 25 orang. Tatang lrwanto selaku kepala SLB Negeri Sampang menjelaskan, setiap kecamatan seharusnya ada SLB. Sebab, banyak warga yang membutuhkan SLB. “Beberapa murid kami berasal dari luar Kecamatan Kota Sampang. Kasian mereka, setiap hari harus pulang-pergi ke sekolah,” ujarnya.
Pria berusia 52 tahun itu menambahkan jika dimasing-masing kecamatan ada SLB, maka akan mempermudah warga yang akan menyekolahkan anaknya. Karena itu, ia berharap pemerintah bisa menambah dan membangun SLB di setiap kecamatan. Selain itu, pemerintah segera mengangkat guru khusus SLB. Sebab, guru yang mengajar di SLB sangat minim. “Di sekolah kami saja, 74 murid dididik 10 guru.

Guru yang mengajar didominasi guru SDLB. Seharusnya, guru pengajar disesuaikan dengan jenjang pendidikannya,” ungkapnya. Staf kurikulum Disdik Sampang Moh. Hazin menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan instruksi mengembangkan SLB di kecamatan-kecamatan. Untuk menampung anak yang memiliki keterbatasan, sementara siswa berkebutuhan khusus dianjurkan dititipkan di sekolah umum sesuai jenjangnya. (radar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar